![]() |
| Gambar 1.1 Alur proses dapur sehat |
Informasi mengenai posisi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini umumnya terpusat pada unit operasional yang disebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau sering disebut "Dapur Sehat/Dapur Umum".
⚠️ Catatan Penting:
Artikel berjudul "Kerangka Kerja Operasional dan Pembagian Peran Ekosistem Program Makan Bergizi Gratis" ini disusun sebagai ikhtisar dan penyederhanaan dari panduan teknis yang ada. Tulisan ini bukan salinan (copy-paste) mutlak dari Juknis Badan Gizi Nasional (BGN).
Berdasarkan struktur standar SPPG yang dikelola di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional, berikut adalah rincian posisi yang biasanya dibuka untuk tenaga pelaksana (yang sering disebut masyarakat sebagai "relawan" atau pegawai operasional):
1. Tim Persiapan (Preparation / Mise en place)
Tim ini adalah yang datang paling pagi (biasanya subuh). Tugas mereka menyiapkan "amunisi" agar koki bisa langsung masak tanpa ribet.
- Penerimaan Bahan: Mengecek kualitas bahan baku segar (sayur, daging, ikan) yang baru datang dari supplier.
- Pembersihan Awal: Mencuci bersih sayur-mayur, buah, dan protein hewani di air mengalir sesuai standar sanitasi.
- Pemotongan (Cutting): Mengupas kulit, memotong, mencincang, atau mengiris bahan sesuai menu hari itu (misal: potong dadu wortel, iris bawang, filet ayam).
- Penyiapan Bumbu: Mengupas dan menghaluskan bumbu dasar jika tidak menggunakan bumbu jadi.
2. Tim Juru Masak (Cook / Chef)
Ini adalah eksekutor utama. Biasanya dipimpin oleh satu Kepala Masak. Tugas mereka fokus pada proses pengolahan panas.
- Pengolahan Makanan: Menumis, merebus, menggoreng, atau mengukus bahan yang sudah disiapkan tim persiapan.
- Quality Control Rasa: Memastikan rasa masakan konsisten, enak, dan matang sempurna (tidak boleh setengah matang demi kesehatan anak).
- Kepatuhan Resep: Memasak sesuai takaran gizi dan resep standar yang sudah ditentukan oleh Ahli Gizi (tidak boleh asal cemplung).
- Menjaga Suhu: Memastikan makanan yang sudah matang tetap hangat dan higienis sebelum masuk ke tahap pemorsian.
3. Tim Pemorsian (Portioning / Plating)
Tim ini bekerja dengan kecepatan tinggi dan ketelitian. Mereka bekerja di meja panjang (assembly line) setelah makanan matang.
- Menakar Porsi: Memasukkan nasi, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah ke dalam wadah makan (ompreng).
- Gramasi (Penimbangan): Memastikan berat/jumlah setiap item sama rata di setiap kotak (agar tidak ada anak yang dapat lauk kekecilan). Ini diawasi ketat oleh Ahli Gizi.
- Kerapian: Menata makanan agar terlihat menggugah selera saat dibuka oleh anak-anak.
- Penutupan & Segel: Menutup ompreng dengan rapat dan memastikan wadah bersih dari ceceran kuah di bagian luar sebelum masuk ke box distribusi.
4. Tim Distribusi (Logistics & Delivery)
Tim lapangan yang berpacu dengan waktu (biasanya harus sampai di sekolah sebelum jam 08.00 atau 12.00 siang).
- Loading Barang: Menyusun ompreng yang sudah siap ke dalam box kontainer isolator (penahan panas) lalu menaikkannya ke armada (motor roda tiga/mobil).
- Pengantaran: Mengantar makanan ke sekolah-sekolah tujuan sesuai rute yang ditentukan agar efisien waktu.
- Serah Terima: Menyerahkan makanan kepada pihak sekolah/guru dan memastikan jumlahnya pas sesuai data siswa yang hadir.
- Penjemputan Wadah (Sore/Siang): Kembali ke sekolah untuk mengambil wadah kotor (ompreng kosong) untuk dibawa kembali ke dapur.
5. Tim Cuci Ompreng & Peralatan (Steward / Dishwasher)
Sering disebut "Tim Ompreng", ini adalah posisi paling vital untuk kesehatan. Jika tim ini tidak bersih, risiko keracunan/bakteri akan tinggi.
- Pembersihan Sisa Makanan: Membuang sisa makanan (food waste) dari ompreng kotor ke tempat sampah organik/pakan ternak.
- Pencucian Masif: Mencuci ribuan wadah ompreng, tutup ompreng, dan sendok menggunakan sabun food grade dan air mengalir.
- Pencucian Alat Masak: Mencuci kuali besar (wajan raksasa), panci, dan peralatan dapur lainnya bekas masak tim juru masak.
- Sterilisasi: Melakukan proses pembilasan akhir (kadang dengan air panas atau mesin sterilisasi) dan mengeringkan ompreng agar siap dipakai besok pagi dalam keadaan kering dan higienis.
- Sanitasi Area: Membersihkan lantai dapur yang licin/berminyak setelah operasional selesai.
- Kelima tim ini bekerja secara estafet. Keterlambatan di Tim Persiapan akan membuat Tim Masak telat, yang akhirnya membuat Tim Distribusi telat sampai ke sekolah. Jadi kerjasamanya sangat erat.
Posisi-posisi ini bekerja lebih banyak di area "kantor" dan pengawasan (supervisi) untuk memastikan tim operasional (masak, porsi, cuci, distribusi) bekerja sesuai standar dan anggaran.
Berikut adalah rincian Jobdesk untuk posisi tersebut:
6. Kepala Satuan Pelayanan (KA SPPG / Kepala Dapur)
Ini adalah pimpinan tertinggi di satu unit dapur (Manajer Unit). Ia bertanggung jawab penuh atas "hidup dan matinya" operasional hari itu.
- Manajemen Operasional: Mengoordinasikan seluruh divisi (dari belanja bahan, masak, hingga sampai ke sekolah) agar berjalan sinkron.
- Pengambil Keputusan: Menyelesaikan masalah mendadak (misal: gas habis, mobil mogok, atau supplier telat datang).
- Hubungan Eksternal: Menjadi wakil unit untuk berkomunikasi dengan pihak Badan Gizi Nasional (BGN), Dinas setempat, atau pihak sekolah.
- Evaluasi Kinerja: Memastikan target porsi harian tercapai dan mengevaluasi kinerja seluruh staf/relawan.
7. Ahli Gizi (Nutritionist)
Posisi profesional yang wajib ada untuk menjamin standar kesehatan. Biasanya mensyaratkan latar belakang pendidikan Gizi (D3/D4/S1).
- Penyusunan Menu: Merancang siklus menu bulanan yang memenuhi standar kalori dan protein yang ditetapkan pemerintah.
- Quality Control (QC): Mengawasi kualitas bahan baku saat datang dan mencicipi makanan sebelum dipacking (tes rasa & kematangan).
- Supervisi Pemorsian: Mengawasi tim pemorsian agar gramasi (berat) makanan sesuai takaran gizi (tidak boleh kurang).
- Hygiene & Sanitasi: Mengaudit kebersihan dapur, kebersihan personel (kuku, rambut, APD), dan sanitasi alat makan.
8. Akuntansi / Keuangan
Bertanggung jawab atas "napas" dapur, yaitu arus kas operasional.
- Pengelolaan Anggaran: Mengelola dana operasional harian untuk belanja bahan baku ke pasar/supplier.
- Pembayaran: Membayar tagihan supplier, biaya listrik/air/gas, dan insentif/gaji relawan.
- Pelaporan Keuangan: Membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) penggunaan dana secara transparan dan akuntabel kepada BGN/Pusat.
- Arsip Bukti: Menyimpan semua nota, kuitansi, dan faktur belanja dengan rapi.
9. Admin (Administrasi & Gudang)
Tim pendukung yang mengurusi data dan logistik non-keuangan.
- Pencatatan Stok (Inventory): Mencatat barang masuk dan keluar gudang (beras, minyak, bumbu kering) serta melakukan Stock Opname mingguan.
- Absensi & Data Pegawai: Mengurus data kehadiran relawan/staf setiap hari.
- Surat Menyurat: Mengurus surat jalan distribusi, surat tugas, atau dokumen kerjasama dengan sekolah.
- Rekapitulasi Porsi: Mencatat jumlah porsi yang diproduksi vs jumlah siswa yang hadir (untuk mencegah pemborosan).
10. Asisten Lapangan (Aslap / Field Coordinator)
Jembatan penghubung antara Dapur (SPPG) dengan Sekolah (Penerima Manfaat). Posisi ini kerjanya mobile (keliling).
- Verifikasi Data Siswa: Mengecek ke sekolah-sekolah di pagi hari atau H-1 untuk memastikan jumlah siswa yang masuk (agar dapur tidak masak berlebihan/kekurangan).
- Monitoring Distribusi: Memastikan Tim Distribusi sampai tepat waktu dan makanan diterima dalam kondisi baik.
- Handling Komplain: Menerima masukan dari guru/siswa (misal: "Kak, nasinya tadi agak keras" atau "Sayurnya kurang asin") dan menyampaikannya ke Kepala Dapur/Ahli Gizi.
- Koordinasi Rute: Mengatur rute pengiriman yang paling efisien agar hemat bensin dan waktu.
Ringkasan Alur Komando:
KA SPPG membawahi semua.
- Ahli Gizi memberi instruksi ke Juru Masak & Pemorsian.
- Aslap berkoordinasi dengan Distribusi.
- Admin & Akunting mendukung kebutuhan semua divisi.
- Dengan tambahan ini, struktur SPPG Kakak sudah sangat lengkap dari hulu (manajemen) sampai hilir (cuci piring).
Posisi ini berada di luar "dapur" sehari-hari, tetapi sangat vital karena mereka adalah payung hukum dan penyuplai agar dapur bisa beroperasi. Program MBG dirancang untuk memberdayakan ekonomi lokal, jadi peran Mitra sangat ditekankan.
Berikut adalah rincian Jobdesk-nya:
11. Pihak Yayasan / Koperasi / BUMDes (Badan Hukum Pengelola)
Biasanya, Satuan Pelayanan (SPPG) tidak berdiri sendiri atas nama perorangan, melainkan di bawah naungan badan hukum seperti Yayasan, Koperasi, atau BUMDes.
- Legalitas & Kontrak: Menjadi pihak yang menandatangani kontrak kerjasama (MoU) dengan Badan Gizi Nasional atau Satuan Pelayanan Pusat. Bertanggung jawab secara hukum atas keberadaan unit layanan tersebut.
- Penyediaan Infrastruktur: Menyediakan lahan atau bangunan (jika skemanya swakelola) dan memastikan fasilitas dasar (air, listrik, akses jalan) tersedia sebelum dapur dibangun atau beroperasi.
- Rekrutmen SDM: Melakukan seleksi dan perekrutan pegawai SPPG (Kepala Dapur, Koki, Admin, dll) sesuai standar kompetensi.
- Hubungan Masyarakat (Humas): Melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat, sekolah, dan orang tua murid agar program diterima dengan baik di lingkungan tersebut.
- Audit Internal: Melakukan pengawasan berkala terhadap kinerja Kepala Dapur (KA SPPG) dan laporan keuangan unit untuk mencegah penyelewengan dana.
12. Mitra Suplier Bahan Baku (Penyedia Lokal)
Ini adalah petani, peternak, atau pedagang pasar lokal yang dikontrak untuk menyuplai bahan makanan. Prinsip MBG adalah menyerap hasil bumi sekitar.
Mitra Petani (Sayur & Buah):
- Menyediakan sayur mayur dan buah segar sesuai pesanan Ahli Gizi.
- Menjamin sayuran bebas pestisida berlebih (aman dikonsumsi).
- Mengirim bahan baku tepat waktu (biasanya subuh atau H-1 sore).
- Mitra Peternak (Protein Hewani):
- Menyuplai telur, daging ayam, daging sapi, atau ikan segar.
- Menjamin kesegaran (misal: ayam potong segar, bukan ayam tiren/berformalin).
- Menyediakan dokumen kesehatan hewan (jika diminta oleh Ahli Gizi).
- Mitra Koperasi/UMKM (Bahan Kering):
- Menyuplai beras, bumbu dapur, minyak goreng, dan gas LPG.
- Menjamin ketersediaan stok agar dapur tidak kehabisan bahan pokok.
13. Mitra Logistik & Pendukung
Pihak ketiga yang membantu operasional jika SPPG tidak memiliki armada sendiri atau butuh bantuan teknis.
- Mitra Transportasi (Jika diperlukan): Menyewakan kendaraan atau jasa angkut jika armada dapur sedang rusak atau kurang saat distribusi.
- Mitra Pengelolaan Sampah: Mengambil sampah organik sisa dapur (untuk pakan ternak/kompos) agar tidak menumpuk dan menimbulkan bau di area dapur.
14. Tim Kebersihan Area (Cleaner / Janitor)
Posisi ini berbeda dengan "Tim Cuci Ompreng". Jika Tim Cuci Ompreng fokus pada peralatan makan dan masak, maka tim ini bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan fisik dapur dan area kantor agar memenuhi standar sanitasi.
Tugas Pokok:
- Pembersihan Area Produksi: Membersihkan dan mengepel lantai dapur secara berkala, terutama dari tumpahan minyak atau air agar tidak licin dan membahayakan juru masak.
- Sanitasi Lingkungan: Membersihkan dinding dapur, kaca, area gudang, dan memastikan saluran pembuangan air (got/drainase) di area dapur tidak tersumbat oleh sisa lemak atau sampah.
- Manajemen Sampah: Mengumpulkan sampah dari berbagai titik di dapur, memisahkannya (organik basah dan anorganik kering), dan membuangnya ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di luar area dapur agar tidak menumpuk dan mengundang hama.
- Kebersihan Area Pendukung: Menjaga kebersihan toilet staf, area loker, dan mushola di lingkungan SPPG.
15. Petugas Keamanan (Security Dapur)
Mengingat dapur SPPG adalah fasilitas skala besar yang menyimpan stok bahan pangan pokok (beras, minyak, protein) dalam jumlah banyak serta peralatan masak industri yang bernilai tinggi, kehadiran petugas keamanan sangat diperlukan.
Tugas Pokok:
- Kontrol Akses : Menjaga pintu masuk utama area dapur. Memastikan hanya staf yang bertugas, relawan terdaftar, atau pihak supplier yang berwenang yang boleh memasuki area produksi untuk mencegah kontaminasi silang atau orang yang tidak berkepentingan masuk.
- Pengawasan Logistik: Mengawasi proses kedatangan barang dari Mitra Supplier (yang seringkali terjadi pada dini hari) dan proses keberangkatan Tim Distribusi, untuk memastikan keamanan barang dan kendaraan operasional.
- Penjagaan Aset dan Inventaris: Menjaga keamanan gudang penyimpanan bahan baku dan inventaris peralatan dapur dari risiko pencurian, terutama saat dapur sedang tidak beroperasi (malam hari).
- Menjaga Ketertiban: Memastikan lingkungan di sekitar area dapur tetap kondusif dan aman dari gangguan luar yang dapat menghambat proses operasional.
Ringkasan Hubungan Kerja (Alur Koordinasi)
Agar lebih mudah membayangkannya, berikut adalah bagaimana semua posisi ini terhubung:
- Yayasan menunjuk KA SPPG untuk mengelola dapur
- KA SPPG menyuruh Akunting & Admin mendata kebutuhan belanja.
- Admin memesan barang ke Mitra (Petani/Pasar).
- Mitra kirim barang, dicek oleh Tim Persiapan & Ahli Gizi.
- Barang dimasak oleh Juru Masak, dipacking Tim Porsi.
- Diantar Tim Distribusi ditemani Aslap ke Sekolah.
- Wadah kotor dicuci Tim Ompreng.
- KA SPPG lapor hasil kerja ke Yayasan & Pusat.
⚠️ PENTING: Hati-hati Penipuan (Hoaks)
Saat ini banyak beredar link pendaftaran palsu di media sosial yang mengatasnamakan rekrutmen Relawan MBG. Harap perhatikan hal berikut:
Rekrutmen bersifat LOKAL: Biasanya rekrutmen dilakukan langsung oleh unit SPPG di daerah masing-masing, bukan lewat satu link nasional yang meminta data pribadi secara sembarangan.
Tidak dipungut biaya: Pendaftaran resmi tidak pernah meminta bayaran sepeser pun.
Cara Melamar: Jika Anda berminat, disarankan untuk mencari informasi lokasi Dapur SPPG terdekat di kota Anda dan bertanya langsung ke pengelola di sana, atau pantau akun resmi Badan Gizi Nasional.
